statement trading

statement trading
ini adalah hasil live trading EA saya.hasil trading 10% tiap bulan untuk posisi aman, bisa smpe 20-30% untuk posisi spekulasi.jika ada yg berminat contact saya di 085649238006.
Program Affiliate Indowebmaker
InstaForex
gps forex robot

trading free $100 no deposit

DAFTAR ROBO FOREX, GRATIS $15

masukkan kode referal:" ybu " jika keberatan silahkan dikosongin aja

MARKETIVA

MARKETIVA
untuk pendaftaran klik gambar diatas dan untuk mendapatkan kupon silahkan kirim email ke saifudinzuhri32@yahoo.co.id

tempat penukaran uang terpercaya

daftar libertyreserve

SIGNAL FOREX HARI INI


Powered by GainScope.com - Forex

download gratis dapat uang

payooner

ini adalah perusahaan yang menjual produk ksehatan.dengan daftar disini,kita akan dapat kartu kredit payooner gratis langsung di kirim kerumah kita.silahkan mencoba saya sudah mendapatkan kiriman kartu kreditnya.kegunaan kartu kredit tersebut dapat kita gunakan untuk mengaktifkan rekening paypal. silahkan klik dibawah ini.

Kamis, 14 Mei 2009

faktro psikologi dalam transmisi keilmuan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb

Puji syukur alhamdulillah selalu penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmad, taufiq dan hidayahnya kepada kita semua. Amiin

Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan uswatun hasanah kepada umat manusia sehingga dapat terhindar dari kebodohan dan kesesatan hidup

makalah yang berjudul faktor psikologi dalam trasmisi keilmuan ini akan mengetengahkan bagaimana pentingnya proses transfer keilmuan dalam proses pembelajaran. disini faktor guru menjadi hal yang penting dalam proses transfer ilmu kepada peserta didik, faktor-faktor tersebut tidak hanya berupa kepandaian seorang guru dalam mengajar atau alat dan teknologi yang digunakan dalam mengajar, tetapi lebih dari itu pembahasan ini akan lebih dalam menguraikan tentang faktor hati , etika dan keikhlasan seorang guru yang mengajar murid-muridnya.dalam tradisi pesantren faktor hati dan keikhlasan yang dapat mempengaruhi proses transfer ilmu kepada anak didik bisa disebut dengan "barokah" .seorang santri tidak hanya ingin mendapatkan ilmu dan pengalaman dari seorang guru tetapi juga ingin mendapatkan barokah dari ilmu yang diperolehnya. karena diyakin ilmu yang barokah itu lebih bermanfaat nantinya dimasyarakat dari pada hanya mendapatkan ilmu secara lahiriah. faktor inilah yang nantinya akan menjadi fokus pada pembahasan tulisan ini..

Akhrinya saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Kediri, 11 April 2009

Hormat Kami

Penulis


PENDAHULUAN

Pengetahuan dan ketrampilan siswa sebagai hasil belajar pada masa lalu seringkali mempengaruhi proses belajar yang sedang dialaminya sekarang. Transmisi ilmu atau yang lazim disebut transfer belajar mengandung arti pemindahan ketrampilan hasil belajar dari situasi kesituasi lainnya. Kata pemindahan ketrampilan tidak berkonotasi hilangnya ketrampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan ketrampilan baru pada masa sekarang. Transfer positif terjadi apabila ada kesamaan elemen antara ketrampilan yang lama dengan ketrampilan yang baru. Sehingga ketrampilan yang lama tersebut tidak akan hilang namun lebih diperkut lagi dengan ketarampilan yang baru tersebut.

Transfer belajar terjadi apabila seseorang dapat menerapkan kecakapan-kecakapan yang telah dipelajarinya kedalam situasi tertentu. Kita dapat megatakan transfer belajar apabila yang kita pelajari dapat dipergunakan untuk mempelajari yang lain

Proses transmisi pemindahan dari pendidik kepada peserta didik melibatkan tidak hanya fisik tapi juga psikis (psikologi) yang didalamnya terjadi transmisi ilmu pengetahuan, faktor psikis inilah yang akan menjadi pembahasan dalam makalah ini.


A. Faktor-faktor dalam trasmisi keilmuan

Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Interaksi pendidikan yaitu adanya saling mempengaruhi antara pendidik dan peserta didik. Dalam hal ini peranan pendidik lebih besar pengaruhnya terhadap peserta didik dikarenakan kedudukannya sebagai orang dewasa dan lebih berpengalaman dan juga lebih banyak menguasai ilmu dan ketrampilan. Sedangkan perananan peserta didik lebih banyak berfungsi sebagai obyek penerima dalam transmisi keilmuan.[1]

Interaksi pendidikan berfungsi membantu mengembangkan seluruh potensi kecakapan dan karakteristik peserta didik yang diarahkan pada pencapaian tujuan sekarang dan masa yang akan datang untuk kepentingan dirinya dan masyarakat, baik sebagai pribadi, warga masyarakat maupun karyawan. Proses pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Peran orang tua, guru, pimpinan dan orang dewasa lain dalam masyarakat merupakan seorang pendidik, minimal berperan memberi contoh kepada anak. [2]

Siswa sebagai individu dalam proses pendidikan mempunyai dua karakteristik yaitu individu yang memiliki keunikan sendiri dan selalu berada dalam proses perkembangan yang bersifat dinamis.[3] Individu bersifat unik artinya memiliki sejumlah potensi, kecapakapan, kekuatan, motivasi, minat kebiasaan, persepsi serta karakteristik fisik dan psikis yang berbeda. Individu juga berkembang dinamis artinya setiap individu berada dalam proses perkembangan dan ada keragaman kecepatan dalam aspek perkembangan. Sebagai individu selalu berperilaku, beraktifitas baik fisik maupun psikis yang nampak dan tidak nampak, dilakukan sadar atau tidak sadar. Keragaman perilaku dilatar belakangi oleh faktor-faktor bawaan yang diterima dari keturunan, pengalaman karena pengaruh lingkungan serta interaksi keduanya yang diperkuat dengan kematangan. Faktor-faktor bawaan yang diperoleh selama proses perkembangan menjadi berbagai bentuk kecakapan dan individu memperoleh kecakapan melalui pengalaman dari interaksi dengan lingkungan.

Dalam situasi pendidikan terjadi interaksi antara dua kepribadian yaitu interaksi kepribadian guru sebagai orang dewasa dan kepribadian siswa sebagai anak yang belum dewasa dan sedang berkembang mencari bentuk kedewasaan.[4] Kedudukan guru sebagai pendidik mempunyai kepribadian yang sangat besar peranannya sebagai pendidik dan pembimbing. Guru mendidik tidak hanya dengan metode penyampaian yang digunakan tetapi juga dengan seluruh kepribadiannya baik dalam interaksi formal maupun informal. Sebagai pengajar guru berperan dalam pengembangan intelektual, penguasaan pengetahuan dan kemampuan berfikir. Sebagai pelatih guru berperan membantu pengembangan segi ketrampilan intelektual, sosial dan fisik motorik. Sebagai pembimbing guru lebih berperan dalma mengembangkan segi afektif. Penguasan nilai, sikap dan motivasi.

Tingkat intlektual setiap peserta didik berbeda-beda. Untuk memunculkan potensi unggulan peserta didik diperlukan susasana belajar yang baik. Pendidik sebagai tokoh sentral selain harus memahami setiap individu siswa juga harus memiliki kepekaan. Karena pendidiklah yang berperan sebagai fasilitator yang menyediakan suasana menyenangkan, yang dengannya memungkinkan peserta didik berhasil mengembangkan potensinya menjadi lebih besar.

Jadi inti dari pendidikan adalah interaksi antara guru dengan siswa yang melibatkan tidak hanya fisik tapi juga psikis yang didalamnya terjadi transmisi ilmu pengetahuan

B. Belajar

Individu selalu berkembang, sebagian besar dari perkembangan diperoleh melalui belajar. Ada beberapa hal yang penting dalam belajar yaitu:

Pengertian belajar menurut beberapa ahli antara lain:

1. Hilgard dan Broner, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sistuasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keteladanan sesaat seseorang.[5]

2. Gagne berpendapat bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi ke waktu sesudah ia mengalami situasi. Perubahan tersebut dapat diamati, diubah dan dikontrol.[6]

3. Morgan berpendapat bahwa belajar adalah setiap perbutan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman.[7]

4. Whiterington berpendapat bahwa belajar aedalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut ada beberapa hal yang penting yang mencirikan pengertian belajar yaitu:

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga memungkinkan kearah yang buruh.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.

c. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.

Jadi dari berbagai pengertian belajar dapat diartikan bahwa belajar merupakan suatu proses yang didak dapat dilihat dengan nyata, terjadi didalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar dan ditandai adanya perubahan tingkah laku. Sedangkan faktor-faktor lain yang sangat erat hubungannya dengan belajar ialah kematangan, penyesuaian diri, mengingat dan sebagainya.

C. Faktor yang mempengaruhi belajar

Manusia adalah makhluk hidup yang membutuhkan dunia untuk mengembangkan dan melangsungkan hidupnya. Ia selalu megadakan intaksi dengan dunia luar untuk kebutuhan dirinya. Dengan kegiatan penyesuaian diri berbagai macam cara mereka pergunakan dengan sengaja atau tidak dan bagaimana hubungannya dengan belajar.[8] Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dilakukan manusia antara lain:

  1. Kematangan

Kematangan adalah suatu proses pertumbuhan organ-organ yang tlah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Kematangan itu datang dengan sendirinya. Sedang belajar lebih membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu aktifitas, latihan dan konsentrasi dari seseorang. Proses belajar datang dari lular sedang kematangan berasal: dari dalam tetapi prakteknya keduanya saling menyempurnakan.

  1. Penyesuaian diri

Penyesuaian diri juga suatu proses yagn dapat merubah tingkah laku manusia. Penyesuaian diri ada dua macam yaitu:

  1. Penyesuaian diri autoplastis yang berarti mengubah dirinya disesuaikan dengan keadaan dunia luar.
  2. Penyesuaian diri alloplastis yang berarti mengubah lingkungan atau dunia luar disesuaikan dengan kebutuhan dirinya.Keduanya merupakan proses belajar karena terjadi perubahan dalam kehidupan manusia.
  1. Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu proses yang dapat merubah sikap, tingkah laku dan pengetahuan. Mengalami sesuatu belum tentu merupakan belajar. Tetapi belajar berarti juga pengalaman.

  1. Bermain

Dalam bermain juga terjadi proses belajar. Belajar dan bermain sama-sama terjadi perubahan yang dapat mengubah tingkah laku, sikap dan penglaman. Tetapi bedanya kalau bermain merupakan kegiatan khusus bagi anak-anak meskipun juga terjadi orang dewasa. Perbedaan belajar dan bermain adalah kegiatan belajar mempunyai tujuan terletak pada masa depan, sedang bermain ditujukan untuk situasi diwaktu itu saja yang tujuannya terletak di dalam situasinya diwaktu permainan berlangsung.

  1. pengertian

belajar mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya mencapai pengertian. Ada belajar yang otomatis tanpa pengertian. Ada pula pengertian yang tidak menimbulkan proses belajar. Dengan mendapatkan suatu pengertian belum tentu seorang kemudian berubah tingkah lakunya.

  1. menghafal/mengingat

hafal atau ingat sesuatu belum menjamin orang sudah belajar. Sebab untuk mengetahui sesuatu tidak cukup hanya degan mengafal saja tetapi harus dengan pengertian. Maksud belajar ialah menyediakan pengalaman untuk menghadap soal dimasa depan. Jika pengalaman itu merupakan sesuatu yang statis, tidak berguna maka tidak akan terjadi proses belajar.

  1. latihan

belajar dan latihan keduanya menyebabkan perubahan dalam tingkah laku, sikap dan pengtahuan. Tetapi bedanya didalam praktek ada proses belajar yang yerjadi tanpa latihan. Ada pula belajar yang hanya denga npengertian saja tanpa latihan.

Jadi belajar tidak hanya melatih kematangna , menyesuaikan diri, memperoleh pengalaman, pengertian dan latihan. Dilihal dari sudut ilmu mendidik belajar berarti perbaikan dalam tingkah laku dan kecakapan atua memperoleh kecakapan dan tingkah laku yang baru.

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinyua suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan usaha.[9] keberhasilan belajar dipengaruhi oleh hanya faktor yaitu :

1. faktor individu (internal) yaitu faktor yang ada pada diri manusia itu sendiri antara lain: kematangan atau pertumbuhan, kecerdadsan atua intelejensi, latihan dan ulangan, motivasi dan faktor pribadi seseorang.

2. faktor sosial (eksternal) yaitu faktor yang ada diluar manusia, antara lain keadaan keluarga, sekolah, guru dan cara mengajar, alat pelajaran yang digunakan lingkugan dan kesempatan dan motivasi sosial.

Belajar adalah merupakan proses dan sebagai suatu proses harus ada yang diproses (masukan atau input) dan hasil dari proses (keluaran atau output). Jadi untuk menanalisis kegiatan belajar dengan mengguakan pendekatan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi froses dan hasil belajar. Bahan baku dalam system ini adalah masukan mentah (raw input) yang perlu diolah artinya diberi pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar. Didalam proses belajar mengajar turut berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan dan berfungsi sejumlah faktor yang sengaja dirancang untuk menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki ( output), dan berbagai faktor tersebut saling berintraksi dalam menghasilkan keluaran.

Didalam proses belajar mengajar, masukan mentah adalah siswa yang memiliki karakteristik tertentu baik fisiologis maupun psikologis. Yang termasuk instrumental input atau faktor yang disengaja dirancang adalah kurikulum atau ahan pelajaran, guru, sarana dan fasilitas serta manajemen yang berlaku. Secara keseluruhan instrumental input akan menentukan bagaimana proses belajar akan terjadi.

Transfer belajar terjadi apabila seseorang dapat menerapkan kecakapan-kecakapan yang telah dipelajarinya kedalam situasi tertentu. Kita dapat megatakan transfer belajar apabila yang kita pelajari dapat dipergunakan untuk mempelajari yang lain. Biasanya transfer belajar ini terjadi karena adanya persamaan sifat antara yang lama dan yang baru meskipun benar-benar tidak sama. Terjadinya transfer belajar bergantung kepada cara individu mengamati dan mengalami kedua situasi yang telah dan akan dipelajarinya dan tergantung kepada sifat dari kedua situasi dan cara individu belajar.

Transfer belajar ada yang positif dan ada yang negatif. Disebut positif jika pengalmaan yagn telah dipelajari dapat diterapkan untuk mempelajari situasi yan baru. Sedang transfer negatif jika pengalmaan yang lama menghambat untuk menerima pelajaran yang baru.

Tentang tranfer belajar dapar dijelaskan dengan menggunakan terori daya bahwa ilmu jiwa itu terdiri dari gejala daya jiwa seperti mengamati, ingatan, berfikir dan lain sebagainya yang semuanya dapat dilatih. Dan setelah dapat digunakan untuk pekerjaan lain yang menggunakan daya, itulah yang disebut transfer belajar. Menurut pendpat teori daya, bahwa daya yang terlatih dapat digunakan pula kepekerjaan lain atau ditransferkan. Pada setiap mata pelajaran disekolah pendidik perlu melatih daya yang dimiliki seseorang sehingga daya tersebut dapat digunakan dalam mata pelajaran lain dan juga bagi perkerjaan lain.

BAB III

KESIMPULAN

1. faktor psikologis dalam transmisi keilmuan merupakan faktor psikologis yang ada di dalam interaksi pendidikan antara pendidikan dan peserta didik yang berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik baik fisik maupun psikis yang didalamnya terjadi transmisi ilmu pengetahuan.

2. belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, terjadi dalam diri seorang yang sedang mengalami belar. Akibat adanya belajar dapat merubah tingkah laku seseorang.

3. ciri-ciri belajar ditandai dengan: adanya perubahan tingkah laku, terjadi melalui latihan atau pengalaman, harus merupakan tujuan akhir dari pada suatu periode waktu, dan tingkah laku yagn mengalami perubahan menyangkut aspek kepribadian baik disik maupu psikis.

4. proses belajar berlangsung ketika seseorang berusaha menyesuaikan diri dengan menggunakan berbagai macam cara, baik dengan sengaja maupun tidak untuk kebutuhan dirinya. ]

5. faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain faktor individu (internal) atau faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri, misalnya kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi serta faktor pribadi dan faktor sosial (eksternal) yang berasal dari luar dirinya misalnya, keadaan keluarga, sekolah, guru dan cara mengajarnya, alat yang digunakan, lingkungan dan kesempatan serta motivasi.

6. Belajar merupakan suatu proses dengan raw input sebagai masukan kemudian diproses dan hasilnya dinamakan output atau keluaran.

7. Transfer belajar terjadi apabila seseorang dapat menerapkan sebagian atau semua kecakapan-kecakapan yang telah dipelajarinya kedalam situasi lain yang tertentu.

DAFTAR PUSTAK A

Nana Syaodih S. Landasan Psikologis Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan PT. Remaja Rosdaskarya. Bandung: Cetakan ketiga 2003

Yatim Riyanto, Paradigma pembelajaran, Unesa University Press. 2008

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru,PT Rodakarya

Bandung 2007

Oemar Hamalik, Dasar-dasar pengembangan kurikulum. PT Remaja Rosdakarya

Bandung 2008



[1] Nana Syaodih S. Landasan Psikologis Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005. hal 11

[2] Ibid, hal 52

[3] Ibid, hal 52

[4] Ibid, hal hal 251

[5] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan PT. Remaja Rosdaskarya. Bandung: Cetakan ketiga 2003 hal 84

[6] Yatim Riyanto, Paradigma pembelajaran, Unesa University Press. 2008 hal 4

[7] Ngalim, Psikologi......hal 85

[8] [8] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru,PT Rodakarya Bandung 2007 hal 90

[9]Ibid hal 132

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukkan komentar anda