statement trading

statement trading
ini adalah hasil live trading EA saya.hasil trading 10% tiap bulan untuk posisi aman, bisa smpe 20-30% untuk posisi spekulasi.jika ada yg berminat contact saya di 085649238006.
Program Affiliate Indowebmaker
InstaForex
gps forex robot

trading free $100 no deposit

DAFTAR ROBO FOREX, GRATIS $15

masukkan kode referal:" ybu " jika keberatan silahkan dikosongin aja

MARKETIVA

MARKETIVA
untuk pendaftaran klik gambar diatas dan untuk mendapatkan kupon silahkan kirim email ke saifudinzuhri32@yahoo.co.id

tempat penukaran uang terpercaya

daftar libertyreserve

SIGNAL FOREX HARI INI


Powered by GainScope.com - Forex

download gratis dapat uang

payooner

ini adalah perusahaan yang menjual produk ksehatan.dengan daftar disini,kita akan dapat kartu kredit payooner gratis langsung di kirim kerumah kita.silahkan mencoba saya sudah mendapatkan kiriman kartu kreditnya.kegunaan kartu kredit tersebut dapat kita gunakan untuk mengaktifkan rekening paypal. silahkan klik dibawah ini.

Minggu, 03 Mei 2009

contoh proposal skripsi

Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul Depan Usulan Penelitian Skripsi






USULAN PENELITIAN

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA
PADA CITRA DIGITAL








Oleh:

Ahmad Faisol
NIM. 04000000








JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
2008

Lampiran 2. Contoh Halaman Judul Usulan Penelitian Skripsi


USULAN PENELITIAN

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA
PADA CITRA DIGITAL


Diajukan Untuk Membuat
Skripsi Program Sarjana (S-1) pada Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang




Oleh:

Ahmad Faisol
NIM. 04000000





JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
2008

Lampiran 3. Contoh Halaman Persetujuan Usulan Penelitian Skripsi


USULAN PENELITIAN

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA
PADA CITRA DIGITAL


Nama : Ahmad Faisol
Nim : 04000000
Jurusan : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi

Tanggal ……………..
Yang Mengajukan


Ahmad Faisol
NIM. 04000000


Telah disetujui oleh :

Penguji I Penguji II



_________________________ __________________________
NIP. NIP.

Mengetahui,
Ketua Jurusan




__________________________
NIP.


IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI
WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL


1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini teknologi pengenalan wajah semakin banyak diaplikasikan, antara lain untuk sistem pengenalan biometrik (yang dapat juga dikombinasikan dengan fitur biometrik yang lain seperti sidik jari dan suara), sistem pencarian dan pengindeksan pada database citra digital dan database video digital, sistem keamanan kontrol akses area terbatas, konferensi video, dan interaksi manusia dengan komputer.
Dalam bidang penelitian pemrosesan wajah (face processing), pendeteksian wajah manusia (face detection) adalah salah satu tahap awal yang sangat penting di dalam proses pengenalan wajah (face recognition). Sistem pengenalan wajah digunakan untuk membandingkan satu citra wajah masukan dengan suatu database wajah dan menghasilkan wajah yang paling cocok dengan citra tersebut jika ada. Sedangkan autentikasi wajah (face authentication) digunakan untuk menguji keaslian/kesamaan suatu wajah dengan data wajah yang telah diinputkan sebelumnya. Bidang penelitian yang juga berkaitan dengan pemrosesan wajah adalah lokalisasi wajah (face localization) yaitu pendeteksian wajah namun dengan asumsi hanya ada satu wajah di dalam citra, penjejakan wajah (face tracking) untuk memperkirakan lokasi suatu wajah dalam video secara real time, dan pengenalan ekspresi wajah (facial expression recognition) untuk mengenali kondisi emosi manusia (Yang, 2002).
Pada kasus tertentu seperti pemotretan untuk pembuatan KTP, SIM, dan kartu kredit, citra yang didapatkan umumnya hanya berisi satu wajah dan memiliki latar belakang seragam dan kondisi pencahayaan yang telah diatur sebelumnya sehingga deteksi wajah dapat dilakukan dengan lebih mudah. Namun pada kasus lain sering didapatkan citra yang berisi lebih dari satu wajah, memiliki latar belakang yang bervariasi, kondisi pencahayaan yang tidak tentu, dan ukuran wajah yang bervariasi di dalam citra. Contohnya adalah citra yang diperoleh di bandara, terminal, pintu masuk gedung, dan pusat perbelanjaan. Selain itu juga pada citra yang didapatkan dari foto di media massa atau hasil rekaman video. Pada kasus tersebut pada umumnya wajah yang ada di dalam citra memiliki bentuk latar belakang yang sangat bervariasi.
Penelitian ini akan difokuskan pada masalah pendeteksian wajah. Dengan sistem pendeteksi wajah yang akurat, maka proses selanjutnya yaitu pengenalan wajah dapat dilakukan dengan lebih mudah.

2. RUMUSAN MASALAH

Masalah deteksi wajah dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan masukan berupa sebuah citra digital sembarang, sistem akan mendeteksi apakah ada wajah manusia di dalam citra tersebut, dan jika ada maka sistem akan memberitahu berapa wajah yang ditemukan dan di mana saja lokasi wajah tersebut di dalam citra. Keluaran dari sistem adalah posisi dari subcitra yang berisi wajah yang berhasil dideteksi.

3. BATASAN MASALAH

Pada sistem deteksi wajah ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut:
• Citra masukan yang digunakan adalah hitam putih dengan 256 tingkat keabuan (grayscale).
• Wajah yang akan dideteksi adalah wajah yang menghadap ke depan (frontal), dalam posisi tegak, dan tidak terhalangi sebagian oleh objek lain.
• Metode yang dipakai adalah jaringan syaraf tiruan multi-layer perceptron dengan algoritma pelatihan back-propagation.

4. TUJUAN dan KEGUNAAN PENELITIAN
a. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertujuan untuk membuat suatu desain dan implementasi sistem deteksi wajah dengan masukan berupa citra digital sembarang. Sistem ini akan menghasilkan subcitra yang berisi wajah-wajah yang berhasil dideteksi.

b. KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membangun sistem pemrosesan wajah yang menyeluruh, yang bisa diaplikasikan pada sistem pengenalan wajah atau verifikasi wajah. Program aplikasi yang dibuat juga dapat dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang yang berkaitan.
Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk sistem deteksi objek secara umum yang tidak hanya terbatas pada wajah, misalnya deteksi kendaraan, pejalan kaki, bahan produksi, dan sebagainya.
Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap jaringan syaraf tiruan, dan pengaruh berbagai parameter yang digunakan terhadap unjuk kerja pengklasifikasi jaringan syaraf tiruan.

5. TINJAUAN PUSTAKA


6. METODE PENELITIAN

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah berikut:
• Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara lain meliputi: pengenalan pola, pengolahan citra digital, pendeteksian objek secara umum, pendeteksian wajah, dan jaringan syaraf tiruan.
• Menyiapkan training data set yang akan digunakan untuk proses pembelajaran dari sistem. Data wajah yang digunakan akan melalui praproses berupa resizing menjadi 20x20 pixel, masking, dan histogram equalization.
• Merancang sistem pendeteksi wajah dengan jaringan syaraf tiruan, kemudian membuat program aplikasinya.
• Melakukan pelatihan pada sistem dengan training data set yang telah disiapkan sebelumnya.
• Melakukan pengujian unjuk kerja sistem. Unjuk kerja pada sistem pendeteksi wajah diukur dengan menghitung detection rate dan false positif rate.


7. JADWAL PENELITIAN


No.
Kegiatan 1 Bulan / tahun
Okt
07 Nop
07 Des
07 Jan
08 Feb
08 Mar
08
1 Studi Kepustakaan
2 Penulisan Proposal
3 Pengumpulan Data
4 Pembuatan Sistem/Program
5 Pengujian Sistem
6 Penulisan Laporan Akhir


8. DAFTAR PUSTAKA
L. Fausett, 1994, Fundamentals of Neural Networks: Architectures, Algorithms, and Applications, Prentice-Hall Inc., USA.

R.C. Gonzalez, R.E. Woods, 1992, Digital Image Processing, Addison-Wesley Publishing Company, USA.

E. Hjelmas, B.K. Low, 2001, “Face Detection: A Survey”, Computer Vision and Image Understanding. 83, pp. 236-274.

H. Rowley, S. Baluja, T. Kanade, 1998, “Neural Network-Based Face Detection”, IEEE Trans. Pattern Analysis and Machine Intelligence, vol. 20, no. 1.

M.H. Yang, D. Kriegman, N. Ahuja, 2002, “Detecting Faces in Images: A Survey”, IEEE Trans. Pattern Analysis and Machine Intelligence, vol. 24, no. 1.

Penyusunan Usulan Penelitian Skripsi
Usulan Penelitian skripsi memuat 3 bagian, yaitu :
• Bagian awal
• Bagian Isi dan
• Bagian Akhir
1.1 Bagian awal
Bagian awal usulan penelitian ini meliputi: sampul/cover depan, halaman judul dan halaman pengesahan.

1.1.1 Halaman sampul/cover depan
Pada halaman sampul tertulis secara berurutan dari atas ke bawah:
• Usulan penelitian Skripsi
• Judul Penelitian
Judul penelitian dibuat singkat dan jelas mencakup semua hal yang berkaitan dengan penelitian, dan tidak bermakna ganda
• Nama dan nomor induk mahasisa
Nama ditulis lengkap (tidak boleh disingkat) dan di bawahnya ditulis NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
• Lambang UIN Malang dikuti dengan nama jurusan, fakultas, universitas (UIN) dan tahun pembuatan
Contoh sampul/cover depan dapat dilihat pada lampiran 1

1.1.2 Halaman Judul
Halaman Judul dibuat sama dengan sampul/cover depan, hanya di bawah judul penelitian ditambahkan maksud usulan penelitian, dengan mencantumkan tulisan: Untuk menyusun skripsi pada program Strata (S1), Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi dan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran 2.

1.1.3 Lembar Persetujuan
Halaman Persetujuan Meliputi
a) Usulan Penelitian Skripsi
b) Judul Penelitian
c) Nama
d) NIM
e) Jurusan dan Fakultas
f) Tanggal Persetujuan
g) Nama Pembimbing
h) Mengetahui Ketua Jurusan
Contoh halaman persetujuan dapat dilihat pada lampiran 3

1.2 Bagian Isi
Bagian isi meliputi
1. Latar Belakang Penelitian
2. Perumusan Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
5. Tinjauan Pustaka
6. Hipotesis (jika ada)
7. Metode Penelitian
8. Jadwal Penelitian
1. Latar Belakang Penelitian
Dalam bagian ini hendaknya diuraikan secara sistematis garis besar dari:
a. Apa yang akan diteliti
b. Mengapa diteliti
c. Bagaimana Menelitinya
d. Untuk apa diteliti
2. Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah dikemukakan uraian tentang masalah yang menarik minat dan mendesak untuk diteliti. Permasalahan merupakan kesenjangan antara yang seharusnya dengan apa yang tersedia, antara harapan dan dengan capaian.
Permasalahan yang telah diidentifikasi kadang-kadang sifatnya masih umum, belum konkret dan spesifik. Apabila demikian yang terjadi, maka permasalahan tersebut harus dipersempit agar konkret dan spesifik melalui pemecahan masalah menjadi sub-sub masalah atau sederet pernyataan yang relevan dengan permasalahan pokoknya.
Namun demikian, tidak setiap penelitian mempunyai sub permasalahan. Pada umumnya tujuan penelitian hanya dapat dicapai dengan memecahkan permasalahan yang lebih kecil (konkret dan spesifik)
3. Pembatasan Masalah
Berisi batasan masalah yang akan diteliti
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Terdapat penelitian yang memerlukan satu tujuan umum, dan terdapat juga mempunyai beberapa tujuan sesuai dengan permasalahannya. Suatu tujuan penelitian harus dinyatakan dengan jelas dan ringkas, karena hal yang demikian akan dapat memberikan arah pada penelitian.
a. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian disesuaikan dengan perumusan masalah yang akan diteliti. Jika rumusan masalahnya terdiri dari 2 macam, maka tujuan penelitian sebaiknya juga dua. Apa yang hendak dicapai dalam penelitian hendaknya dikemukakan dengan jelas dan tegas. Perlu pula diingat bahwa antara masalah, tujuan dan kesimpulan yang diperoleh harus sinkron.
b. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian, secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 atau 3, yaitu:
1. Bagi lembaga, terutama objek penelitian
2. Bagi pihak lain/almamater
3. Bagi penulis
5. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka pada dasarnya terdiri dari:
1. Landasan hasil penelitian terdahulu
2. Landasan teori yang berkenaan dengan penelitian
3. Sebaiknya tinjauan pustaka dalam usulan penelitian dibuat dalam bentuk alinea-alinea, yang masing-masing bersi 1 pokok pikiran, jumlah halaman antara 4-5 halaman.
6. Hipotesis (Jika ada)
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuskan dan akan diuji kebenarannya. Karena itu, kalau jumlah rumusan masalah 2, maka hipotesis juga harus 2. Hipotesis harus bias diuji dengan metode analisis yang dipergunakan. Penggunaan hipotesis bukan merupakan keharusan, tetapi tergantung pada jenis penelitiannya. Hipotesis digunakan terutama untuk penelitian yang ada standart atau toalk ukurnya sebagai pembanding dengan hasil penelitian lain.
Tidak terdapat aturan umum tentang cara bagaimana rumusan hipotesis itu, hanya disarankan :
a. Hendaknya menyatakan pertautan di antara dua variable atau lebih
b. Hendaknya dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan
c. Hendaknya dirumuskan secara jelas dan padat.
d. Hendaknya dapat diuji dalam arti dimungkinkan pengumpulan datanya guna menguji kebenaran hipotesis tersebut.
7. Metode Penelitian
- Metode Penelitian Kuantitatif
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya.
2. Jenis Penelitian
Berdasarkan sifatnya, penelitian dibagi menjadi beberapa macam. Mahasiswa dapat memilih salah satu jenis penelitian. Sebaiknya disesuaian dengan penelitian yang akan dilakukan atau dipilih. Cantumkan juga arti dari jenis penelitian secara spesifik
3. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan secara garis besar dapat dibagi menjadi:
• Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama
• Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal.
Data yang dikumpulkan ini sebaiknya disebutkan secara rinci, baik sumber, jenis maupun waktu perolehannya.
4. Populasi dan Sampel (kalau ada)
Penentuan populasi dan sample ini apabila menggunakan responden. Tentukan populasi dan sample secara jelas. Dalam bagian populasi dan sample hendaknya mengemukakan:
• Identifikasi dan batasan-batasan populasi atau subjek penelitian
• Prosedur dan teknik pengambilan sample dan
• Besarnya sampel
5. Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dekemukanan isntrumen yang digunakan untuk mengukur variable yang diteliti. Sesudah itu baru dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Denagn cara ini akan terlihat apakah instrument yang digunakan sesuai dengan variable yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi sisnya. Sebuah instrument yang baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas.
Hal lain yang perlu dingkapkan dalam instrument penelitain adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing buti pernyataan/pernyatanyaa. Untuk alat dan bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karekteristik bahan yang dipakai.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya pengamatan, wawancara dan daftar pertanyaan. Pilih salah satu atau beberapa teknik pengumpulan yang akan digunakan. Berikan pengertian secara spesifik.
7. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sistesis data serta pencarian pola, pengungkatam hal yang penting dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatis, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis taksonomis dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistic non parametric, logika, etika dan estetika.
- Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif meliputi
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini dipergunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoritik, yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaa, etnometodologis, atau kritik seni. Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan atau penelitian kelas.
2. Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti instrument.
3. Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, jika perlu disertakan peta lokasi, struktur organisasi, dan suasana kerja sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada kemenarikan, keunikan.
4. Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik pengumpulan atau penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Istilah pengambilan sample dalam penelitian kualitatif harus dipakai dengan penuh kehati-jatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sample adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan generalisasi. Pengambilan sample dikenakan pada situasi, subjek (informan) dan waktu.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini dikemukakan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data fidelitas dan struktur.
6. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain peneliti dan penyaji dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting penentuan apa yang dilaporkan.
7. Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian-uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang abash, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan.
8. Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desai, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
- Metode Kajian Pustaka
Dalam metode kajian pustaka ini diuraikan semua langkah-langkah yang dikerjakan peneliti sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini dapat pula memuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-anggapan dasar atau fakta-fakta yang dipandang benar tanpa adanya verifikasi dan keterbatasan, yaitu aspek-aspek tertentu yang dijadikan kerangka berfikir.
8. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian
Dalam Jadwal waktu pelaksanaan penelitian dikemukakan tahap-tahap pelaksanaan penelitian dengan rinci, meliputi kegiatan dan jangka waktunya.

1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir meliputi :
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi keseluruhan literature/referensi beserta pengarangnya, yang dijadikan acuan dalam penelitian
2. Lampiran (Bila ada)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

wikidi !!!!!!!!!!!
telek diiiiiiiiiii'di

Anonim mengatakan...

wakidi ngapusiiiiiiiiiiii joh gatel
endi ptk ne

m saifuddin zuhri mengatakan...

sek lagi d proses./tunggi yang sabar ya...

Posting Komentar

masukkan komentar anda